Tik tik tik
“Ia seperti hujan. Hadirnya membawa
banyak kenangan, meski sirnanya lebih dinantikan.
Aku seperti hujan. Tak dianggap
meski banyak memberi manfaat. Dilupakan setelah pelangi datang.
Ia adalah hujan. Mungkin ia tak
mengerti arti kesendirian, namun dari rintiknya aku merasakan getar tegar yang
nanar.
Tentang betapa ia tetap turun meski
banyak hati tak sudi, walau banyak bibir mencibir, tanpa mengingkari bahwa
mentari lebih dinanti.
Ia tetap turun, memberi kehidupan
bukan hanya pada mereka yang maklum.
Ia membuatku mengerti bahwa kisah
ini bukan tentang siapa yang memulai, namun siapa yang berjuang untuk tidak
mengakhiri.
Meski tiada akhir tanpa awal dan
akhir adalah sebuah awal.”
Comments
Post a Comment