Terimakasih Tuhan
Doaku dulu @2013
Terimakasih Tuhan, Engkau
telah menjawab doa yang sekian lama kulantunkan dalam irama penuh harap kepada
Mu. Engkau hadirkan ia untukku. Menemaniku, selamanya. Dengan segala cinta
kasih yang kau semai dalam hati kami.
Terimakasih Tuhan, Kau
menanamkan rasa cinta yang begitu indah padanya, untukku. Meski butuh waktu
lama dan proses yang cukup melelahkan dalam meyakininya. Kau hiasi kasihnya
dengan keikhlasan yang tangguh dan Kau menghendaki ia menyayangiku dengan
ketulusan yang luar biasa. Sehingga ia dapat begitu sabar menghadapi segala
tingkahku yang menjemukannya.
Terimakasih karena Kau
memberi kesempatan bagiku untuk membalas cintanya. Aku berjanji, atas izin Mu
tidak akan menyia-nyiakan nya, kado terindah di sepanjang kehidupanku. Engkau
Maha Mengetahui bahwa aku begitu mencintainya. Meski seringkali, egoisme dan
sifat kekanakanku yang mendominasi latar belakang pola pikir dan akal sehatku.
Atau terkadang, ucapan dan perlakuan tidak pantas yang ia terima dariku. Semua
tak luput dari kenyataan bahwa aku benar-benar mencintainya dan selalu
merindukannya. Walau kini kutahu, tak semestinya alasan-alasan menjadi penguat
kebenaran dari pemikiranku sendiri.
Aku malu, mendapati diriku
yang masih saja dihinggapi rasa cemas atau takut sebagai implikasi keraguan
yang sempat mengoyak beberapa fakta dalam konteks dunia asmara ku. Aku sedih,
sebab semua menjadikan nya tak leluasa. Saat ini aku sadar bahwa aku adalah
tulang rusuknya. Akulah yang seharusnya dapat mengeras dan melunak mengikuti
bentuk tubuhnya, bukan sebaliknya. Aku akan menjadi penguat baginya, menutupi
kekurangan dan melengkapi kelebihannya. Tidak sepatutnya aku memaksakan
kehendaknya atas kemauanku.
Terimakasih Tuhan. Aku
akan menjaganya, merawat hatinya, menjadi yang terbaik baginya sebagaimana yang
telah ia lakukan terhadapku. Sebagai bentuk rasa syukurku terhadapmu atas
anugrah terindah ini. Kini aku mengetahui, aku menyadari. Bahwa ia akan selalu
ada, dekat di hatiku. Tak peduli seberapa jauh kilometer memisahkan raga kami,
atau seberapa banyak godaan di sekeliling kami. Hatinya tetap milikku, begitu
pula hatiku telah dimilikinya. Kami adalah satu. Atas izin Mu. Atas kehendak Mu
ya Illahi Rabbi.
^16 Nov 2013^
23: 30
Comments
Post a Comment