Jodoh Pasti Bert(a)mu



Senja masih sama, menyisakan jingga pada langit yang semula menyala. Sentuhan pelangi yang membuatnya nampak lebih alami. Begitupun hariku, sore ini untuk pertama kalinya aku menyadari keberadaannya yang ternyata satu gedung denganku. Begitu dekat, begitu menghangatkan, dan begitu memukau.
            Ah, nampaknya aku berlebihan. Aku bahkan tidak mengenalnya atau sekedar mengetahui namanya. Begitupun sebaliknya. Kita hanya bertemu secara tidak disengaja. Bagaimana mungkin aku dapat mengaguminya? Ataukah ini yang disebut jatuh cinta pada pandangan pertama? Oh, aku tidak pernah memercayainya. Selama ini aku hidup dibalik argumen bahwa cinta akan hadir karena telah terbiasa. Namun, dapatkah perasaan berdusta dan mampukah hati dibohongi? Kurasa tidak.
            Tanpa diperintah, aku mencari tahu segala sesuatu tentangnya. Merasakan kebahagiaan setiap menemukan fakta dibalik kehidupannya. Tersenyum setiap melihat senyumnya lewat potret yang diunggah ke akun media sosialnya. Menantikan hadirnya meski ia tak mengetahui keberadaanku. Mengaguminya dari jauh. Mencintainya diam-diam. Entah kapan otakku mampu memerintah hati untuk berhenti memproses kekonyolan ini. Berhenti menjadi pemuja rahasia.
Semakin banyak hal tentangnya kuketahui, semakin dalam perasaanku mengakar padanya. Hingga suatu malam, aku mendapati potretnya disamping seorang wanita. Kudapati fakta baru yang menyakitkan bahwa mereka adalah sepasang kekasih. Salahkah aku jika masih mengharap hatinya?
Sepertinya orang tuaku dulu lupa memberi vaksin cinta pada hatiku, sehingga setiap rasa sakit belum mampu kucerna dengan baik dan mengubahnya menjadi antibodi. Ah, sudahlah. Setidaknya aku bisa belajar untuk melogikakan perasaan. Bukankah jodoh pasti akan bertemu? Dan bertamu juga tentunya. Mereka yang bertamu memang belum tentu berjodoh dengan kita, tetapi jodoh sudah pasti akan bertamu :)

Comments

Popular posts from this blog

Suara Hati

Terimakasih Tuhan

Alunan Asa